Daftar isi
Cara Kerja Bursa Saham Sebenarnya, Investor Pemula Wajib Tahu
Swakarta.com – Cara Kerja Saham – Saham merupakan sebuah bukti dari kepemilikan nilai sebuah perusahaan ataupun penyertaan modal dari seseorang investor, di dalam sebuah perusahaan ataupun perseroan yang terbatas.
Melalui dari kepemilikan modal tersebut, maka seseorang sudah memiliki klaim atas pendapatan dan juga aset perusahaan yang disebut dengan nama dividen.
Cara Kerja Investasi Saham
Secara sederhana berikut ini adalah alur kerja dari saham sebagai berikut ini :
- Perusahaan yang menerbitkan sejumlah saham dalam mengumpulkan modal dan juga melepasnya di dalam bursa saham (BEJ) dengan adanya penawaran nilai saham perdana tertentu.
- Investor melalui jasa perantara broker dapat membeli saham tersebut. Pertimbangan dari seorang investor apakah kamu akan membeli sebuah saham perdana ataupun tidak itu berdasarkan dari laporan Keuangan yang diterbitkan secara rutin oleh perusahaan tersebut. Dan juga laporan keuangan tersebut harus sudah diperiksa oleh seseorang yang independen yang berizin di dalam bidangnya.
- Jika semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli sahamnya, maka harga dari saham juga akan naik*)
- Pemegang dari sebuah saham bisa menahan ataupun menjual sahamnya pada investor lain. Jika kamu memutuskan untuk menjualnya ketika harga saham sedang naik, maka kamu akan mendapat keuntungan dari selisih harga beli dengan harga jual. Sebaliknya, jika kamu memutuskan menjual di saat harga turun, maka kamu akan mengalami kerugian.
- Yang berhak untuk mendapatkan dividen adalah seorang pemegang saham terakhir di saat perusahaan melakukan pembagian atas dividen. Yang artinya jika kamu sudah menjual saham kamu pada bulan desember dan jadwal pembagian laba ditetapkan pada bulan januari tahun berikutnya, maka kamu tidak berhak atas kecipratan dividen. Investor yang sudah membeli saham kamulah yang berhak
Contoh perhitungan untung rugi dalam jual beli saham
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kalau perusahaan sedang mengalami untung, maka kamu akan mendapatkan pembagian atas laba yang disebut dengan nama dividen. Hal ini berlaku untuk para investor yang pasif yang niatnya untuk membeli saham memang hanya mengharap mendapatkan dividen.
Contohnya: Kamu memiliki 100.000 lembar saham di dalam sebuah PT ABC yang kamu beli dengan harga Rp. 2.000 rupiah untuk perlembar. Artinya investasi yang sudah kamu keluarkan adalah 100.000 x 2.000 = Rp. 200.000.000,-
Jika harga dari per lembar saham kamu mendapat dividen 200 rupiah untuk per-lembar sahamnya, maka dengan 100.000 saham yang kamu miliki, total dividen yang bisa kamu dapatkan adalah sebesar 200 x 200.000 = Rp 40.000.000,-
Contoh keuntungan ataupun kerugian dari jual beli saham
Hal ini hanya berlaku jika kamu berniat bisnis trading saham. Jadi kamu tidak memarkirkan saham kamu dan hanya menunggu dividen. Keuntungan yang bisa kamu dapat atau kerugian yang akan kamu derita berdasar seberapa sering kamu melakukan transaksi.
Misalnya kamu menginvestasikan modal untuk membeli saham sebanyak 200.000 lembar saham dengan nilai 2.000 rupiah/lembar. Karena banyak yang berminat, maka nilai saham kamu akan naik menjadi 2.050 rupiah untuk perlembar. Lalu kamu menjual separuh saham kamu dan menahan separuhnya. Maka keuntungan yang akan kamu dapat sebesar (2.050 – 2.000) x 100.000 = 5.000.000,-. Jika kamu menjual semuanya, maka keuntungan yang bisa kamu dapatkan adalah 10 juta
Kalau misalkan ternyata nilai saham kamu turun misalnya dari harga 2.000 rupiah turun menjadi harga 1.950 rupiah bagaimana? kamu bisa menahan dan juga berharap besok harganya akan naik atau kamu nekad untuk menjualnya karena kamu tidak ingin mengalami kerugian terlalu banyak jika harga saham tersebut terus merosot.
Jika kamu menjual semua saham kamu di saat harga saham yang sedang turun pada level 1.950, maka kerugian yang akan kamu tanggung Adalah (2.000 – 1.950) x 200.000 = Rp. 10.000,-